^^

Pages

Senin, 23 April 2012


BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Gout sering disebut dengan penyakit asam urat. Menengok sejarah masa lampau, ternyata penyakit ini merupakan penyakit yang sudah dikenal sejak masa Hippocrates. Karena sering diderita oleh masyarakat dengan social ekonomi tinggi, sehingga sering disebut-sebut sebagai "penyakit para raja dan raja dari penyakit". (www.info-sehat.com)
Sebenarnya asam urat sendiri adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil akhir metabolisme purin, yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh yang kadarnya tentu tidak boleh berlebihan. Dan yang merupakan penyebabnya adalah makanan atau senyawa lain yang banyak mengandung kadar purin.
Seseorang dikatakan menderita asam urat (gout) jika terdapat beberapa kriteria seperti mempunyai gejala yang khas penyakit gout, tingginya kadar asam urat dalam darah, dan hasil pemeriksaan cairan sendi atau tofus (benjolan asam urat) ditemukan kristal asam urat dan sebagainya.
  1. Rumusan Masalah
1.      Apa definisi dan deskripsi dari penyakit Gout ?
2.      Bagaimanakah patofisiologi dari penyakit Gout ?
3.      Apa sajakah etiologi dari penyakit Gout ?
4.      Apa sajakah tanda dan gejala yang ditimbulkan dari penyakit Gout?
5.      Komplikasi apakah yang dapat ditimbulkan dari penyakit Gout?
6.      Bagaimanakah proses asuhan keperawatan pada penyakit Gout?
7.      Tindakan apa sajakah yang dapat dilakukan untuk mencegah komplikasi Gout?
  1. Tujuan
1.      Mengetahui definisi dan deskripsi dari penyakit Gout.
2.      Dapat mengetahui patofisiologi dari penyakit Gout.
3.      Mengetahui etiologi dari penyakit Gout.
4.      Mengetahui dan mencermati tanda dan gejala yang ditimbulkan dari penyakit Gout.
5.      Mengetahui komplikasi dan tindakan untuk mencegah komplikasinya.
6.      Bisa merumuskan asuhan keperawatan pada pasien yang menderita Gout
  1. Manfaat
1.      Agar lebih bisa mengetahui dan mendalami akan penyakit Gout secara mendetail, bahayanya karakteristiknya sehingga bisa mendeteksi penyakit Gout pada masyarakat lebih dini.
2.      Bisa mengaplikasikan asuhan keperawatan pada pasien Gout
3.      Lebih bisa mensyukuri akan nikmat kesehatan yang diberikan oleh allah SWT.










BAB II
PEMBAHASAN

  1. Pengertian Gout
Berdasarkan beberapa referensi, ada beberapa pengertian Gout antara lain sebagai berikut :
Yaitu kelompok gangguan metabolisme purin dan pirimidin, yang ditandai dengan tophy yang menimbulkan serangan peradangan atritis akut sendi paroksismal berulang biasanya  mengenai sendi perifer tunggal, biasanya bereaksi baik dengan kolkisin, dan biasanya diikuti dengan penyembuhan total. (Kamus Saku Kedokteran Dorland edisi 25)
 Gout/arthritis gouty adalah suatu kelainan metabolik yang mana laki-laki 8-9 kali lebih sering terkena dari pada wanita. Penyakit ini dapat terjadi pada berbagai usia. Usia yang paling sering terkena adalah sekitar 50 tahunan. Umumnya 85% dari penderita gout karena faktor genetik. (Buku Keperawatan Medikal Bedah Vol.2 Barbara C.Long)
Gout adalah penyakit dimana terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan baik akibat produksinya yang meningkat atau pembuangannya melalui ginjal yang menurun, dan akibat peningkatan asupan makanan kaya akan purin. Ditandai dengan serangan mendadak dan berulang dari arthritis yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan kristal monosodium urat, yang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat di dalam darah (hiperurisemia). (Kompas Cyber Media)
  1. Etiologi
Etiologi dari penyakit Gout antara lain sebagai berikut :
Ü  Karena adanya produksi asam urat yang meningkat di dalam tubuh, penyebabnya adalah :
v  Konsumsi makanan kaya purin.
v  Adanya gamgguan metabolisme purin.
v  Karena penyakit (misalnya terapi kangker dengan kemoterapi, hemolisis dan leukimia).
v  Kelainan herediter/gen.
Ü  Kurangnya eksresi asam urat, pemicunya adalah :
v  Renal failure.
v  Hipertensi.
v  Keadaan kelaparan dan ketosis. Pada kondisi ini, kekurangan kalori tubuh diatasi dengan membakar lemak tubuh. Zat keton yang terbentuk dari pembakaran lemak tubuh tersebut akan menghambat keluarnya asan urat melalui ginjal.
v  Obesitas.
v  Mengkonsumsi obat tertentu (pirazinamid/obat anti TBC, obat diuretic/ HCT, salisilat).
  1. Tanda dan gejala
Tanda-tanda umum gout :
Ü  Ada peningkatan asam urat darah.
Ü  Terdapat kristal urat yang khas dalam cairan sendi.
Ü  Terdapat topus yang telah dibuktikan dengan pemeriksaan kimia, yang terjadi lebih dari satu kali serangan nyeri di persendian.
Ü  Adanya serangan disatu sendi tampak kemerahan.
Ü  Adanya pembengkakan tidak simetris disatu sendi.
Ü  Tidak adannya bakteri saat terjadi serangan dan peradangan.
Selain itu tanda-tanda gout juga dapat dilihat dari karakteristik tahap/stadium gout yaitu antara lain :
a.    Stadium Asimptomatik
Ditandai dengan peningkatan kadar asam urat tetapi asimptomatis, sebab penderita tidak merasakan nyeri ataupun sakit baik artitis tofi maupun batu ginjal atau batu urat disaluran kemih
b.   Stadium Akut
Terjadi radang sendi dan rasa nyeri yang hebat., bengkak , merah dan terasa panas pada pangkal ibu jari kiri. Serangan sering muncul pada tengah malam dan menjelang pagi hari
c.    Stadium Interkritikal
Merupakan tahap interval diantara dua serangan akut, dan biasanya terjadi setelah satu atau dua tahun kemudian
d.   Stadium Kronik
Ditandai dengan terbentuknya tofi dan deformasi (perubahan bentuk pada sendi-sendi) yang tidak dapat berubah kebentuk seperti semula, ini dapat disebut dengan gejala irreversible atau artitis gout kronis. Situasi ini, rentang kambuh semakin sering disertai rasa sakit terus menerus yang lebih menyiksa, suhu badan tinggi. Tanda seperti ini akan menyebabkan penderita lumpuh karena sendi menjadi kaku-kaku sreta tidak dapat ditekuk.
Gejala umum gout
Ü  Radang, panas, bengkak, merah, terasa sakit pada sendi-sendi
Ü  Penumpukan kadar asam urat yang terlalu tinggi pada organ tertentu (kaki, tangan) dapat mengakibatkan organ tersebut sangat sakit, sulit untuk digerakkan bahkan menyebabkan kelumpuhan
Ü  Serangan dapat terjadi tanpa gejala dan berulang-ulang pada serangan gout (arthritis pirai akut) dapat terjadi serangan mendadak, timbulnya serangan dapat dipicu :
·         Luka ringan.
·         Pembedahan.
·         Pemakaian sejumlah besar alkohol atau makanan yang kaya protein (mengandung purin tinggi).
·         Kelelahan.
·         Stress dan emosional.
·         Penyakit.
  1. Patofisiologi
Kristal urat terbentuk dalam jaringan sinosial, menyebabkan radang yang berat. Proses radang berlangsung dengan cepat, terjadi lebih dari beberapa jam. Gejala-gejala akut berupa nyeri yang ekstrim, bengkak dan eritema (kemerahan) pada sendi yang terkena. Khususnya mengenai pada ibu jari kaki (sendi matatarsapalangeal pertama), tetapi sendi lainnya seperti tumit, pergelangan kaki dan lutut dapat juga terkena. Nyeri dirasakan begitu berat, kerusakan ginjal banyak terjadi, khususnya jika batu asam urat terdapat secara menetap. Diantara serangan gout asimptomatis tetapi serangan dapat berulang-ulang secara perlahan-lahan kemudian meningkat bila penyakit tidak kunjung diobati. Pasien dengan penyakit gout dapat mempunyai gejala tophy (menumpuknya monosodium urat di dalam jaringan). Inti dari monosodium urat yang terkandung didalamnya bereaksi disekitar peradangan. Pasien dengan penumpukan tophy, cenderung lebih sering dan lebih berat serangan arthritis goutnya.
E.   Komplikasi
Gout dapat menimbulkan komplikasi berupa batu ginjal dan kerusakan tubuh yang dapat menyebabkan gagal kronis.

F.   Pencegahan Terjadinya Komplikasi
Bagi penderita asam urat disarankan :
Ü  Menggunakan air hangat saat mandi pagi karena air hangat dapat menyebabkan pergerakan sendi menjadi mudah. Sehingga  penderita asam urat lebih mudah bergerak.
Ü  Bagi penderita asam urat yang obesitas, agar menurunkan berat (Diet) badan sehingga beban persendian berkurang. Syarat diet bagi penderita gangguan asam urat antara lain :
Ø  Pembatasan purin : Jika telah terjadi pembengkakan sendi maka harus melakukan diet bebas purin. Hampir semua bahan makanan sumber protein mengandung nukleoprotein maka asupan purin yang dikonsumsi 100-150 mg purin/hari.
Ø  Kalori sesuai dengan kebutuhan : Jumlah asupan kalori disesuaikan berdasarkan tinggi dan berat badan.asupan kalori yang terlalu sedikit juga meningkatkan kadar asam urat karena adanya keton bodies yang akan mengurangi pengeluaran asam urat melalui urin.
Ø  Tinggi karbohidrat : seperti nasi, singkong, roti, baik dikonsumsi karena akan meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urin. Sebaiknya tidak kurang dari 100 gram/hari. Karbohidrat jenis Friktosa harus dihindari karena akan meningkatkan kadar asam dalam darah.
Ø  Rendah protein : Protein dari hewan dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.asupan protein yang dianjurkan sebesar 50-70 gram/hari atau 0,8-1 gram/kg berat badan/hari.sumber protein yang disarankan protein nabati.
Ø  Rendah lemak : Lemak dapat menghambat ekstraksi asam urat melalui urin. Makanan yang digoreng, bersantan, margarine, mentega harus dihindari.Konsumsi lemak sebaiknya 15% dari total kalori.
Ø  Tinggi cairan : Mengkonsumsi cairan yang tinggi dapat membantu membuang asam urat melalui urin (minum 10 gelas atau 2,5 liter/hari).Selain dari minuman, cairan dapat diperoleh dari buah-buahan misalnya semangka, melon, blewah, nanas, jambu air, alpukat (kandungan lemak tinggi).
Ø  Tanpa alkohol : alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat ini akan menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh.
Ü  Istirahat cukup dimalam hari setidaknya 8-9 jam untuk menanggulangi keletihan.
Ü  Menghindari stres yang dapat memicu kemarahan.
Ü  Menghindari makanan yang dapat meningkatkan asam urat dan minuman yang mengandung kafein.
Ü  Minum kolkisin dosis redah setiap hari dapat mencegah atau mengurangi frekuensi serangan.
Ü  Mengkonsumsi obat anti peradangan non steroid (kolkisin dan obat peradangan non steroid diberikan dalam waktu yang sama tidak mencegah maupun memperbaiki kerusakan sendi karena pengendapan kristal dam memiliki resiko bagi penderita penyakit ginjal).

G.  Asuhan keperawatan
Ü  Pengkajian
§      Data subyektif
¨      Episode akut, keluhan utamanya nyeri berat yang terasa berat pada ibu jari kaki atau sendi lain.
¨      Tanyakan pada pasien tentang pencegahan serangan dan bagaimana cara mengurangi serangan.
¨      Adakah peningkatan berat badan.
¨      Adakah riwayat arthritis gout pada keluarga.
¨      Apakah pasien memakai obat untuk gout.
§      Data objektif
¨      Pasien tidak tahan terhadap sentuhan pada sendi dan menjaga daerah sendi yang terkena.
¨      Sendi bengkak dan merah (pertama metatarsal, sendi tarsal, pergelangan kaki, lutut atau siku).
¨      Adanya demam.
¨      Pembengkakan nodul mungkin terlihat dijaringan subkutan di derah sendi atau pada tulang rawan dibalik telinga.

Ü  Pemeriksaan diagnostik
§      Peningkatan kadar asam urat serum (hyperurisemia)
§      Peningkatan asam urat pada urine 24 jam
§      Cairan sinovial sendi menunjukkan adanya kristal urat monosodium
§      Peningkatan kecepatan waktu pengendapan
§      Pemeriksaan sinar X menampakkan perkembangan jaringan lunak

Ü  Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan ditentukan berdasarkan pada data pasien. Kemungkinan diagnosa yang mungkin muncul pada pasien gout adalah sebagai berikut
1)     Nyeri akut b/d radang sendi dengan penumpukan kristal urat di jaringan sinovial
2)     Kurang pengetahuan b/d kurang informasi tentang penyakit gout
3)     Kerusakan mobilitas fisik b/d nyeri persendian
4)     Gangguan  integritas kulit b/d tophy

Ü  Diagnosa prioritas
1)     Nyeri akut b/d radang sendi dengan penumpukan kristal urat di jaringan sinovial
2)     Kerusakan mobilitas fisik b/d nyeri persendian
3)     Gangguan  integritas kulit b/d tophy
4)     Kurang pengetahuan b/d kurang informasi tentang penyakit gout

Ü  Intervensi
1)     Nyeri akut b/d radang sendi dengan penumpukan kristal urat di jaringan sinovial
Noc
§      Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
§      Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan menejemen nyeri
§      Mampu mengenal nyeri (skala, intensitas, frekuensi, dan tanda nyeri)
§      Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
§      Tanda vital dalam rentang normal
§      Nyeri dapat benar-benar hilang
Nic
§      Kaji secara komperhensif tentang nyeri : lokasi, karakteristik dan onset, durasi, frekuensi, dan kualitas)
§      Observasi isyarat non verbal dari ketidaknyamanan
§      Gunakan komuniokasi teurapeutik agar klien dapat mengekspresikan nyeri
§      Beri dukungan terhadap klien dan keluarga
§      Kontrol faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi pasien terhadap nyeri
§      Beri informasi tentang nyeri
§      Anjurkan pasien untuk memonitor sendiri nyeri
§      Berikan analgesik sesuai order
§      Tutunkan dan hilangkan faktor yang dapat meningkatkan nyeri

2)     Kerusakan mobilitas fisik b/d nyeri persendian
Noc
§      Rentang pergerakan sendi dengan gerakan atas inisiatif sendir
§      Klien meningkat dalam aktivitas fisik
§      Mengerti tujuan dari peningkatan mobilitas
Nic
§      Beri alat bantu jika pasien memerlukan untuk mobilisasi
§      Kaji klien dalam mobilisasi
§      Penggunaan pergerakan tubuh aktif atau pasif untuk mempertahankan atau memperbaiki fleksibilitas sendi
§      Meningkatkan dan membantu berjalan untuk mempertahankan atau memperbaiki fungsi tubuh volunter dan autonom selama perawatan serta pemulihan dari sakit atau cidera.

3)     Kerusakan itegritas kulit b/d tophy (penumpukan monosidium urat dalam jaringan)
Nic
§      Observasi ekstremitas (warna, bengkak, tekstur)
§      Jelaskan keluarga tentang tanda kerusakan kulit
§      Catat perubahan kulit/membran mukosa
§      Meminimalkan penekanan pada bagian-bagian tubuh
Noc
§      Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (baik sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi, dan pigmentasi)
§      Tidak ada luka/lesi pada kulit
§      Perfusi jaringan baik
§      Mampu melindungi kulit dan mempertahankan keadaan kulit dengan baik

4)     Kurang pengetahuan b/d kurang informasi terhadap penyakit gout
Noc, diharapkan pasien dapat :
§      Familiar dengan proses penyakit gout
§      Mendiskripsikan proses penyakit gout
§      Mendeskripsikan faktor penyebab dan faktor resiko penyakit gout
§      Mendeskripkikan efek penyakit, tanda dan gejala gout
§      Mendeskripsikan komplikasi gout
§      Mengetahui tindakan pencegahan penyakit gout
§      Mengetahui pencegahan untuk mencegah terjadinya komplikasi penyakit gout
Nic
§      Mengobservasi kesiapan klien untuk mendengar (siap mental, emosi dsb)
§      Menentukan tingkat pengetahuan klien sebelumnya
§      Menjelaskan proses penyakit gout (pengertian, etiologi, tanda & gejal, serta transmisi)
§      Diskusikan perubahan gaya hidup yang bisa mencegah komplikasi gout
§      Diskusikan tentang pilihan terapi atau perawatan gout
§      Jelaskan secara rasional tentang pengelolaan terapi atau perawatan yang dianjurkan
§      Anjurkan pasien untuk mencegah dan meminimalkan efek samping dari penyakitnya
§      Ajarkan dan informasikan pengobatan gout (karakteristik obat, dosis, rute, durasi obat)
§      Informasikan cara minum obat, menyimpan obat dsb.

DAFTAR PUSTAKA

v  Brunner dan Suddarth Edisi 8. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah Vol 3. ECG.
v  Kamus Saku Kedokteran Dorland edisi 25
v  Barbara C. Long. 1996. Keperawatan Medikal Bedah Vol 2. EGC.
v  Lewis Heitkemperdisken. 2004. Medical Surgical Nursing: Assessment and Management of Clinical Problem. Mosby.
v  Santosa Budi. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda 2005-2006. Prima Medika
v  Judith M. Wilkinson. 2002. Buku saku Diagnosis Keperawatan. EGC

 
Copyright (c) 2010 Dhe aDhel adhelia. Design by WPThemes Expert

Themes By Buy My Themes and Direct Line Insurance.