BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Gout sering disebut dengan penyakit
asam urat. Menengok
sejarah masa lampau, ternyata penyakit ini merupakan
penyakit yang sudah dikenal sejak masa Hippocrates. Karena
sering diderita
oleh masyarakat dengan social ekonomi tinggi, sehingga sering disebut-sebut sebagai "penyakit para
raja dan raja dari penyakit". (www.info-sehat.com)
Sebenarnya asam urat sendiri adalah asam yang
berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil akhir metabolisme purin, yaitu
salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh yang
kadarnya tentu tidak boleh berlebihan. Dan yang merupakan penyebabnya adalah makanan atau
senyawa lain yang banyak mengandung kadar purin.
Seseorang dikatakan menderita asam urat (gout) jika terdapat beberapa kriteria seperti mempunyai gejala yang khas
penyakit gout, tingginya kadar asam urat dalam
darah, dan hasil pemeriksaan cairan sendi atau tofus (benjolan asam urat)
ditemukan kristal asam urat dan sebagainya.
- Rumusan Masalah
1.
Apa definisi dan
deskripsi dari penyakit Gout ?
2.
Bagaimanakah
patofisiologi dari penyakit Gout ?
3.
Apa sajakah etiologi
dari penyakit Gout ?
4.
Apa sajakah tanda dan
gejala yang ditimbulkan dari penyakit Gout?
5.
Komplikasi apakah
yang dapat ditimbulkan dari penyakit Gout?
6.
Bagaimanakah proses asuhan
keperawatan pada penyakit Gout?
7.
Tindakan apa sajakah
yang dapat dilakukan untuk mencegah komplikasi Gout?
- Tujuan
1.
Mengetahui definisi
dan deskripsi dari penyakit Gout.
2.
Dapat mengetahui
patofisiologi dari penyakit Gout.
3.
Mengetahui etiologi
dari penyakit Gout.
4.
Mengetahui dan
mencermati tanda dan gejala yang ditimbulkan dari penyakit Gout.
5.
Mengetahui komplikasi
dan tindakan untuk mencegah komplikasinya.
6.
Bisa merumuskan
asuhan keperawatan pada pasien yang menderita Gout
- Manfaat
1.
Agar lebih bisa mengetahui
dan mendalami akan penyakit Gout secara mendetail, bahayanya karakteristiknya
sehingga bisa mendeteksi penyakit Gout pada masyarakat lebih dini.
2.
Bisa mengaplikasikan
asuhan keperawatan pada pasien Gout
3.
Lebih bisa mensyukuri
akan nikmat kesehatan yang diberikan oleh allah SWT.
BAB II
PEMBAHASAN
- Pengertian Gout
Berdasarkan beberapa referensi, ada
beberapa pengertian Gout antara lain sebagai berikut :
Yaitu kelompok gangguan metabolisme purin dan pirimidin, yang ditandai dengan tophy
yang menimbulkan serangan peradangan atritis akut sendi paroksismal berulang
biasanya mengenai sendi perifer tunggal,
biasanya bereaksi baik dengan kolkisin, dan biasanya diikuti dengan penyembuhan
total. (Kamus Saku Kedokteran Dorland edisi 25)
Gout/arthritis gouty adalah suatu kelainan
metabolik yang mana laki-laki 8-9 kali lebih sering terkena dari pada wanita.
Penyakit ini dapat terjadi pada berbagai usia. Usia yang paling sering terkena
adalah sekitar 50 tahunan. Umumnya 85% dari penderita gout karena faktor
genetik. (Buku Keperawatan Medikal Bedah
Vol.2 Barbara C.Long)
Gout adalah penyakit dimana terjadi
penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan baik akibat produksinya yang
meningkat atau pembuangannya melalui ginjal yang menurun, dan akibat
peningkatan asupan makanan kaya akan purin. Ditandai dengan serangan mendadak
dan berulang dari arthritis yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan
kristal monosodium urat, yang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat dari
tingginya kadar asam urat di dalam darah (hiperurisemia). (Kompas Cyber Media)
- Etiologi
Etiologi dari penyakit Gout antara lain sebagai berikut :
Ü
Karena adanya
produksi asam urat yang meningkat di dalam tubuh, penyebabnya adalah :
v
Konsumsi makanan kaya
purin.
v
Adanya gamgguan metabolisme
purin.
v
Karena penyakit
(misalnya terapi kangker dengan kemoterapi, hemolisis dan leukimia).
v
Kelainan
herediter/gen.
Ü
Kurangnya eksresi
asam urat, pemicunya adalah :
v
Renal failure.
v
Hipertensi.
v
Keadaan kelaparan
dan ketosis. Pada kondisi ini, kekurangan kalori
tubuh diatasi dengan membakar lemak tubuh. Zat keton
yang terbentuk dari pembakaran lemak tubuh tersebut akan menghambat keluarnya
asan urat melalui ginjal.
v
Obesitas.
v
Mengkonsumsi obat tertentu (pirazinamid/obat
anti TBC, obat diuretic/ HCT, salisilat).
- Tanda dan gejala
Tanda-tanda umum gout :
Ü
Ada peningkatan asam
urat darah.
Ü
Terdapat kristal urat
yang khas dalam cairan sendi.
Ü
Terdapat topus yang
telah dibuktikan dengan pemeriksaan kimia, yang terjadi lebih dari satu kali
serangan nyeri di persendian.
Ü
Adanya serangan disatu
sendi tampak kemerahan.
Ü
Adanya pembengkakan
tidak simetris disatu sendi.
Ü
Tidak adannya bakteri
saat terjadi serangan dan peradangan.
Selain itu tanda-tanda gout juga dapat dilihat dari karakteristik
tahap/stadium gout yaitu antara lain :
a. Stadium Asimptomatik
Ditandai dengan peningkatan kadar asam urat
tetapi asimptomatis, sebab penderita tidak merasakan nyeri ataupun sakit baik artitis tofi maupun
batu ginjal atau batu urat disaluran kemih
b. Stadium Akut
Terjadi radang
sendi dan rasa nyeri yang hebat., bengkak , merah
dan terasa panas pada pangkal ibu jari kiri. Serangan
sering muncul pada tengah malam dan menjelang pagi hari
c.
Stadium Interkritikal
Merupakan tahap interval
diantara dua serangan akut, dan biasanya terjadi setelah satu atau dua tahun
kemudian
d. Stadium Kronik
Ditandai dengan terbentuknya tofi dan
deformasi (perubahan bentuk pada sendi-sendi)
yang tidak dapat berubah kebentuk seperti semula, ini dapat disebut dengan
gejala irreversible atau artitis gout kronis. Situasi ini, rentang kambuh semakin
sering disertai rasa sakit terus menerus yang lebih menyiksa,
suhu badan tinggi. Tanda seperti ini akan menyebabkan penderita lumpuh karena sendi menjadi kaku-kaku sreta tidak
dapat ditekuk.
Gejala umum gout
Ü
Radang, panas, bengkak,
merah, terasa sakit pada sendi-sendi
Ü
Penumpukan kadar asam
urat yang terlalu tinggi pada organ tertentu (kaki, tangan) dapat mengakibatkan
organ tersebut sangat sakit, sulit untuk digerakkan bahkan menyebabkan
kelumpuhan
Ü
Serangan dapat
terjadi tanpa gejala dan berulang-ulang pada serangan gout (arthritis pirai
akut) dapat terjadi serangan mendadak, timbulnya serangan dapat dipicu :
·
Luka ringan.
·
Pembedahan.
·
Pemakaian sejumlah
besar alkohol atau makanan yang kaya protein (mengandung purin tinggi).
·
Kelelahan.
·
Stress dan emosional.
·
Penyakit.
- Patofisiologi
Kristal urat terbentuk dalam jaringan
sinosial, menyebabkan radang yang berat. Proses radang berlangsung dengan
cepat, terjadi lebih dari beberapa jam. Gejala-gejala akut berupa nyeri yang
ekstrim, bengkak dan eritema (kemerahan) pada sendi yang terkena. Khususnya
mengenai pada ibu jari kaki (sendi matatarsapalangeal pertama), tetapi sendi
lainnya seperti tumit, pergelangan kaki dan lutut dapat juga terkena. Nyeri
dirasakan begitu berat, kerusakan ginjal banyak terjadi, khususnya jika batu
asam urat terdapat secara menetap. Diantara serangan gout asimptomatis tetapi
serangan dapat berulang-ulang secara perlahan-lahan kemudian meningkat bila
penyakit tidak kunjung diobati. Pasien dengan penyakit gout dapat mempunyai
gejala tophy (menumpuknya monosodium urat di dalam jaringan). Inti dari
monosodium urat yang terkandung didalamnya bereaksi disekitar peradangan.
Pasien dengan penumpukan tophy, cenderung lebih sering dan lebih berat serangan
arthritis goutnya.
E. Komplikasi
Gout dapat menimbulkan komplikasi
berupa batu ginjal dan kerusakan tubuh yang dapat menyebabkan gagal kronis.
F. Pencegahan Terjadinya Komplikasi
Bagi penderita asam urat disarankan :
Ü
Menggunakan air
hangat saat mandi pagi karena air hangat dapat menyebabkan pergerakan sendi
menjadi mudah. Sehingga penderita asam
urat lebih mudah bergerak.
Ü
Bagi penderita asam
urat yang obesitas, agar menurunkan berat (Diet) badan sehingga beban persendian berkurang. Syarat diet bagi penderita gangguan asam urat antara
lain :
Ø
Pembatasan purin : Jika telah terjadi
pembengkakan sendi maka harus melakukan diet bebas purin. Hampir semua bahan
makanan sumber protein mengandung nukleoprotein maka asupan purin yang
dikonsumsi 100-150 mg purin/hari.
Ø
Kalori sesuai dengan kebutuhan : Jumlah asupan kalori disesuaikan berdasarkan tinggi dan berat
badan.asupan kalori yang terlalu sedikit juga meningkatkan kadar asam urat
karena adanya keton bodies yang akan mengurangi pengeluaran asam urat melalui
urin.
Ø
Tinggi karbohidrat : seperti nasi,
singkong, roti, baik dikonsumsi karena akan meningkatkan pengeluaran asam urat
melalui urin. Sebaiknya tidak kurang dari 100
gram/hari. Karbohidrat jenis Friktosa harus dihindari karena akan meningkatkan
kadar asam dalam darah.
Ø
Rendah protein : Protein dari hewan
dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.asupan protein yang dianjurkan
sebesar 50-70 gram/hari atau 0,8-1 gram/kg berat badan/hari.sumber protein yang
disarankan protein nabati.
Ø
Rendah lemak : Lemak dapat
menghambat ekstraksi asam urat melalui urin. Makanan yang digoreng, bersantan,
margarine, mentega harus dihindari.Konsumsi lemak sebaiknya 15% dari total
kalori.
Ø
Tinggi cairan : Mengkonsumsi
cairan yang tinggi dapat membantu membuang asam urat melalui urin (minum 10
gelas atau 2,5 liter/hari).Selain dari minuman, cairan dapat diperoleh dari
buah-buahan misalnya semangka, melon, blewah, nanas, jambu air, alpukat
(kandungan lemak tinggi).
Ø
Tanpa alkohol : alkohol akan
meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat ini akan menghambat pengeluaran
asam urat dari tubuh.
Ü
Istirahat cukup
dimalam hari setidaknya 8-9 jam untuk menanggulangi
keletihan.
Ü
Menghindari stres
yang dapat memicu kemarahan.
Ü
Menghindari makanan
yang dapat meningkatkan asam urat dan minuman yang mengandung kafein.
Ü
Minum kolkisin dosis
redah setiap hari dapat mencegah atau mengurangi frekuensi serangan.
Ü
Mengkonsumsi obat
anti peradangan non steroid (kolkisin dan obat peradangan non steroid diberikan
dalam waktu yang sama tidak mencegah maupun memperbaiki kerusakan sendi karena pengendapan
kristal dam memiliki resiko bagi penderita penyakit ginjal).
G. Asuhan keperawatan
Ü
Pengkajian
§
Data subyektif
¨
Episode akut, keluhan
utamanya nyeri berat yang terasa berat pada ibu jari kaki atau sendi lain.
¨
Tanyakan pada pasien
tentang pencegahan serangan dan bagaimana cara mengurangi serangan.
¨
Adakah peningkatan
berat badan.
¨
Adakah riwayat
arthritis gout pada keluarga.
¨
Apakah pasien memakai
obat untuk gout.
§
Data objektif
¨
Pasien tidak tahan
terhadap sentuhan pada sendi dan menjaga daerah sendi yang terkena.
¨
Sendi bengkak dan
merah (pertama metatarsal, sendi tarsal, pergelangan kaki, lutut atau siku).
¨
Adanya demam.
¨
Pembengkakan nodul
mungkin terlihat dijaringan subkutan di derah sendi atau pada tulang rawan
dibalik telinga.
Ü
Pemeriksaan diagnostik
§
Peningkatan kadar
asam urat serum (hyperurisemia)
§
Peningkatan asam urat
pada urine 24 jam
§
Cairan sinovial sendi
menunjukkan adanya kristal urat monosodium
§
Peningkatan kecepatan
waktu pengendapan
§
Pemeriksaan sinar X
menampakkan perkembangan jaringan lunak
Ü
Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan ditentukan berdasarkan pada data pasien. Kemungkinan
diagnosa yang mungkin muncul pada pasien gout adalah sebagai berikut
1)
Nyeri akut b/d radang
sendi dengan penumpukan kristal urat di jaringan sinovial
2)
Kurang pengetahuan
b/d kurang informasi tentang penyakit gout
3)
Kerusakan mobilitas
fisik b/d nyeri persendian
4)
Gangguan integritas kulit b/d tophy
Ü
Diagnosa prioritas
1)
Nyeri akut b/d radang
sendi dengan penumpukan kristal urat di jaringan sinovial
2)
Kerusakan mobilitas
fisik b/d nyeri persendian
3)
Gangguan integritas kulit b/d tophy
4)
Kurang pengetahuan
b/d kurang informasi tentang penyakit gout
Ü
Intervensi
1) Nyeri akut b/d radang
sendi dengan penumpukan kristal urat di jaringan sinovial
Noc
§
Mampu mengontrol
nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik non farmakologi untuk
mengurangi nyeri, mencari bantuan)
§
Melaporkan bahwa
nyeri berkurang dengan menggunakan menejemen nyeri
§
Mampu mengenal nyeri
(skala, intensitas, frekuensi, dan tanda nyeri)
§
Menyatakan rasa
nyaman setelah nyeri berkurang
§
Tanda vital dalam
rentang normal
§
Nyeri dapat
benar-benar hilang
Nic
§
Kaji secara
komperhensif tentang nyeri : lokasi, karakteristik dan onset, durasi,
frekuensi, dan kualitas)
§
Observasi isyarat non
verbal dari ketidaknyamanan
§
Gunakan komuniokasi
teurapeutik agar klien dapat mengekspresikan nyeri
§
Beri dukungan
terhadap klien dan keluarga
§
Kontrol faktor
lingkungan yang dapat mempengaruhi pasien terhadap nyeri
§
Beri informasi
tentang nyeri
§
Anjurkan pasien untuk
memonitor sendiri nyeri
§
Berikan analgesik
sesuai order
§
Tutunkan dan
hilangkan faktor yang dapat meningkatkan nyeri
2) Kerusakan mobilitas
fisik b/d nyeri persendian
Noc
§
Rentang pergerakan
sendi dengan gerakan atas inisiatif sendir
§
Klien meningkat dalam
aktivitas fisik
§
Mengerti tujuan dari
peningkatan mobilitas
Nic
§
Beri alat bantu jika
pasien memerlukan untuk mobilisasi
§
Kaji klien dalam
mobilisasi
§
Penggunaan pergerakan
tubuh aktif atau pasif untuk mempertahankan atau memperbaiki fleksibilitas
sendi
§
Meningkatkan dan
membantu berjalan untuk mempertahankan atau memperbaiki fungsi tubuh volunter
dan autonom selama perawatan serta pemulihan dari sakit atau cidera.
3) Kerusakan itegritas
kulit b/d tophy (penumpukan monosidium urat dalam jaringan)
Nic
§
Observasi ekstremitas
(warna, bengkak, tekstur)
§
Jelaskan keluarga
tentang tanda kerusakan kulit
§
Catat perubahan
kulit/membran mukosa
§
Meminimalkan
penekanan pada bagian-bagian tubuh
Noc
§
Integritas kulit yang
baik bisa dipertahankan (baik sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi, dan
pigmentasi)
§
Tidak ada luka/lesi
pada kulit
§
Perfusi jaringan baik
§
Mampu melindungi
kulit dan mempertahankan keadaan kulit dengan baik
4) Kurang pengetahuan
b/d kurang informasi terhadap penyakit gout
Noc, diharapkan pasien dapat :
§
Familiar dengan
proses penyakit gout
§
Mendiskripsikan
proses penyakit gout
§
Mendeskripsikan
faktor penyebab dan faktor resiko penyakit gout
§
Mendeskripkikan efek
penyakit, tanda dan gejala gout
§
Mendeskripsikan
komplikasi gout
§
Mengetahui tindakan
pencegahan penyakit gout
§
Mengetahui pencegahan
untuk mencegah terjadinya komplikasi penyakit gout
Nic
§
Mengobservasi
kesiapan klien untuk mendengar (siap mental, emosi dsb)
§
Menentukan tingkat
pengetahuan klien sebelumnya
§
Menjelaskan proses
penyakit gout (pengertian, etiologi, tanda & gejal, serta transmisi)
§
Diskusikan perubahan
gaya hidup yang bisa mencegah komplikasi gout
§
Diskusikan tentang
pilihan terapi atau perawatan gout
§
Jelaskan secara
rasional tentang pengelolaan terapi atau perawatan yang dianjurkan
§
Anjurkan pasien untuk
mencegah dan meminimalkan efek samping dari penyakitnya
§
Ajarkan dan
informasikan pengobatan gout (karakteristik obat, dosis, rute, durasi obat)
§
Informasikan cara
minum obat, menyimpan obat dsb.
DAFTAR PUSTAKA
v Brunner dan Suddarth Edisi 8. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah Vol 3. ECG.
v Kamus Saku
Kedokteran Dorland edisi 25
v Barbara C. Long. 1996. Keperawatan
Medikal Bedah Vol 2. EGC.
v Lewis
Heitkemperdisken. 2004. Medical Surgical
Nursing: Assessment and Management of Clinical Problem. Mosby.
v Santosa Budi. Panduan
Diagnosa Keperawatan Nanda 2005-2006. Prima Medika
v Judith M. Wilkinson. 2002. Buku
saku Diagnosis Keperawatan. EGC