A. THEORICAL VIEW ON CARING
1. TEORI SWANSON
a.
Proses
Caring
Knowing (Mengenal) adalah Berjuang
untuk memahami suatu kejadian karena punya makna dalam kehidupan orang lain.
Subdimensi ;
1)
menghindari
asumsi
2)
terpusat
pada orang yang dirawat
3)
mengkaji
menyeluruh
4)
mencari
kunci
5)
melibatkan
diri sendiri
b.
Proses
being with (menemani) merupakan proses dimana secara secara emosional
ada bagi orang lain
Subdimensi
:
1)
menemani
2)
menyampaikan kemampuan
3)
berbagi atau curah perasaan
4)
tidak membebani
c.
Proses doing for ( melakukan untuk)
merupakan proses Melakukan bagi orang lain sebagai mana dia kan melakukan bagi
dirinya sendiri bila semua itu mungkin dilakukannya.
Subdimensi
:
1)
menyamankan
2)
mengantisipasi
3)
melakukan dengan terampil
4)
memproteksi
5)
menjaga martabat dan harta
d.
Prose anableing (memberdayakan) merupakan
proses Memfasilitasi jalan orang lain melalui transisi kehidupan, misalnya
kelahiran kematian dan kejadian asing.
Subdimensi
:
1)
memberi informasi atau menjelaskan
2)
mendukung atau membolehkan
3)
memfokuskan
4)
pilihan umum
5)
memfalidasi atau membri umpan balik
e.
proses
caring maintaining belief (mempertahankan keyakinan) merupakanMelanjutkan
keyakinan pada kapasitas orang lain untuk menjalani kejadian atau transisi dan
menghadapi masa depan dengan makna.
Subdimensi
:
1)
meyakini atau percaya / mempertahankan jati
diri
2)
mempertahankan sikap penuh harapan
3)
menawarkan optimisme yang realistik
2.
TEORI PEPLAU
Hubungan interpersonal yang
merupakan factor utama model keperawatan menurut Peplau mempunyai asumsi
terhadap 4 konsep utama yaitu :
F
Manusia = individu dipandang sebagai suatu
organisme yang berjuang dengan caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan yang
disebabkan oleh kebutuhan. Tiap individu merupakan makhluk yang unik, mempunyai
persepsi yang dipelajari dan ide yang telah terbentuk dan penting untuk proses
interpersonal.
F
Masyarakat/lingkungan = budaya dan adapt
istiadat merupakan factor yang perlu dipertimbangkan dalam menghadapi
kehidupan.
F
Kesehatan = didefinisikan sebagai
perkembangan kepribadian dan proses kemanusiaan yang berkesinambungan kearah
kehidupan yang kreatif, konstruktif dan produktif.
F
Keperawatan = dipandang sebagai proses
interpersonal yang bermakna. Proses interpersonal merupakan materina force dan
alat edukatif yang baik bagi perawat maupun klien. Pengetahuan diri dalam
konteks interaksi interpersonal merupakan hal yang penting untuk memahami klien
dan mencapai resolusi masalah.
3. TEORI JEAN
WATSON
Berpendapat bahwa membuat landasan caring sebagai focus
sentral dari praktek keparawatan, dalam teori Watson memandang 4 konsep utama
sebagai berikut :
1) Manusia adalah
seseorang yang dihargai baik secara fisik diawasi, terhormat, dipelihara,
dipahami dan dibantu, didalam suatu pandangan filososis seseorang sebagai diri
terintegrasi penuh dan fungsional. Manusia dipandang sebagi lebih besar dan
berbeda dengan yang lain.
2) Kesehatan,
watson percaya bahwa ada faktor lain yang diperlukan untuk mencapai definisi
kesehatan menurut WHO dia menambahkan tiga unsur yaitu, mencapai tingkat yang
lebih tinggi dari keseluruhan fisik, mental, dan sosial, memperthankan fungsi
adaptive-maintenance secara umum sehari-hari.
3) Lingkungan/sosial,
memberi pengaruh secara terbuka terhadap manusia yang akan mencapai
keselarasan. Sikap caring tidak diturunkan dari generasi kegenerasi. Tetapi
ditularkan melalui budaya profesi sebagai jalan atau cara unik terhadap
lingkungan.
4) Ilmu keperawatan, menurut watson ilmu
keperawatan mempunyai kaitan dengan mempromosikan kesehatan, mencegah penyakit,
care terhadap sakit dan penyembuhan. Fokusnya pada promosi kesehatan dan
penanganan penyakit.
- CLIEN PERCEPTIONS OF
CARING
- Persepsi klien Wanita (Riemen, 1986)
-
berespon terhadap keunikan klien
-
perspektif dan suportif pada kepedulian klien
-
keberadaan fisik
-
punya sikap dan menampakkan perilaku yang
membuat klien merasa dihargai sebagai manusia
-
menemui klien secara sukarela tanpa diminta
-
menampakkan kepedulian yang menyamakan dan
menenangkan
-
menggunakan suara yang lembut dan jentel
-
menimbulkan rasa aman
-
menimbulkan perasaan pada klien untuk ingin
membalas kebaikan hatinya
- Persepsi klien Pria (Riemen, 1986)
-
hadir secara fisik sehingga klien merasa dihargai
-
kembali dengan suka rela tanpa diminta
-
membuat klien merasa nyaman, relaks, dan aman
-
hadir untuk menenangkan dan memenuhi
kebutuhan klien sebelum melakukan tugas
-
menggunakan suara dan sikap yang manis,
lembut, menyenangkan dan jentel
3. Persepsi klien umum medikal dan keluarga Attree(2001)
-
memeriksa klien
-
penuh kasing sayang dan sabar
-
menunjukkan kepekaan dan simpati
-
menggunakan pendekatan yang tenang jentel
dan baik
4. Persepsi
klien Kanker mayer (1986)
1. tahu cara
menginjeksi dan menggunakan alat
2. ceria
3. memacu
klien memanggil bila punya masalah
4. menomorsatukan
klien
5. mengantisipasi
bahwa pengalaman pertama adalah yang utama
5. ETHIC OF
CARE
a. Interpretasi
caring ---- moral imperative / sangat penting
b. Melalui
caring ---- harkat manusia diproteksi, dikuatkan, dan dipertahankan. Caring ---
ideal moral
c. Etik
keperawatan --- ners sebagi pembela klien, menyelesaikan dilema etik ---
memikirkan hubungan --- memberi prioritas pada setiap keunikan klien sebagai
manusia.
6. CARING
DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN
a. KEHADIRAN
Klien mampu curah perasaan dan memahami dirinya sendiri
--- mengidentifikasi solusi, melihat arahan baru, dan mebuat pilihan (Gilje,
1997). Kehadiran --- kontak mata, bahasa tubuh, tonus suara, mendengarkan,
sikap positif, memacu dan bertindak bersama --- menciptakan keterbukaan dan
pengertian.
Keberadaan ditempat --- kehadiran secara fisik dan
komunikasi dan pengertian --- hubungan interpersonal --- tergantung fakta ---
ners memberi perhatian khusus pada klien (Coben dkk,1994) --- tujuan mencapai
beberapa tujuan seperti dukunagn, kenyamanan dan pemberanian untuk
menghilangkan intensitas dan perasaan yang tidak diinginkan dan kepastian /
penjaminan (Pederson, 1993, Fareed 1996)
b. SENTUHAN
Sentuhan merupakan bentuk hubungan yang mengarah pada
sambung rasa antara ners dan klien.
Sentuhan --- sentuhan kontak dan non kontak (Fredrickson
1999). Sentuhan kontak yaitu sentuhan nyata kulit ke kulit. Sentuhan non kontak
contohnya kontak mata.
3 kategori
sentuhan :
Beorientasi
tugas, caring dan protektif (1999).
Sentuhan berorientasi tugas :
1. ketika
melaksanakan tugas atau prosedur
2. penampilan
yang skilful dan jentel dari prosedur keperawatan menyampaikan rasa aman dan
rasa kompeten perawat.
3. sikap
prosedur lebih efektif bila dilakuakn dengan cermat dengn mepertimbangkan sikap
kepedulian klien.
c. MENDENGAR
Membina saling percaya, membuka jalur komunikasi. Merupakan
kunci karena bisa menyampaikan atensi dan perhatian penuh perawat.
Mendengar bukan sekedar menyerap apa yang dikatakan klien
yang merupakan interpretasi dan pemahaman akan apa yang dikatakan dan mengumpan
balikan pemahaman ini pada orang yang bicara (Kemper, 92). Mendengarkan
makana akan apa yang diucapkan kilen membantu menciptakan hubungan silang.
Klien mempunyai cerita untuk mengatakan tentang makna sakit. Sakit kritis atau
sakit kronis akan mempengaruhi pilihan dan keputusan klien, dan untuk
mempenaruhi identitas individual. Cerita membuttuhkan pendengar atau audien
atau bagian dalam kehidupan klien. Pendengar perlu diam untuk menengarkan
dengan keterbukaan (Ferdikson, 99). Dalam hal ini diam bertujuan untuk
kosentrasi akan apa yang harus diungkapkan klien yaitu mapu emberi klient fokus
total perhatian ketika ceritanya diungkapkan erta bertukar cerita.
d. MENGENAL
DAN MEMAHAMI KLIEN
Pemahaman akan
spesifik klien dan pilihan intervensi selanjutnay dari perawat (Radwin, 95).
Hal ini berkembang sesuai dengan waktu sehingga ners belajar menampilkan
kondisi klinik dalam spesialis dan respon pelaku dan respon fisiologikal klien.
Perawat atau ners tidak boleh berperasangka atau asumsi. Mengenal atau memahami
klien harus fokus pada klien yang mengungkapkan infrmasi dan penanda yang
memfasilitasi berpikir kritis dan penilaian klinik. Mengenal lien adalah
memasuki caring, proses sosial yaitu keterkaitan sehingga merasa dikenal oleh
ners (Lamb dan stempel,94). Keterikatan adalah set atau tahap agar ners bisa
membantu klien untuk hubungan agar bisa maju ”bekerja” dan ”mengubah” tahapan
untuk ners bisa membantu klien untuk terlibat dalam perawatan dan menerima
bantuan bila diperlukan.
e. SPIRITUAL
CARING
Kesehatan spiritual adalah menemukan
keseimbangan antara lain yaitu tujuan dan sistem keyakinan kehidupan sediri dan
orang lain. Keyakinan dan harapan mempunyai efek pada kesejahteraan fisik
seseorang (Coe,97). Saling keterkaitan ners adalah klien caring dalam sense
spiritual. Intrapersonal (dengan diri sendiri), interpersonal ( dengan orang
lain dan lingkungan) dan tranpersonal (dengan yang tidak terlihat, Tuhan,
kekuatan yang maha tinggi / maha besar). Dalam hal ini spiritual caring
menggerakkan harapan bagi klien dan bagi ners. Interpretasi atau pemahaman
penyakit yaitu gejala atau emosi yang bisa diterima oleh klien. Spiritual
caring membantu dalam menggunakan sumber sosial, emosional atau spiritual.
Caring tidak terjai dalam isolasi dari perseorangan dalam
kelurga. Ners sangat perlu mengenal seluruh keluarga yang dikenal klien. Klien
merupakan sumber penting dalm caring. Keberhasilan intervensi tergantung
kemauan keluarga untuk berbagi informasi tentang klien, penerimaan dan
kesesuaian terapi intervensi dengan praktek keliuarga yang mana bisa mendukung
dan menyampaikan terapi yang direkomondasikan.
Pada thun 1996 Mayer mengidentifikasi sepuluh prilaku
caring yang diakui sangat bemanfaat oleh keluargakien kangker. Prilaku Caring
Ners Menurut Keluarga ialah sebagai berikut:
1. Jujur.
2. Memberi
informasi dengan jelas.
3. Memastikan
anggota keluarga selalu mendapatkan informasi.
4. Berusaha
agent klient merasa nyaman.
5. Menunjukkan
perhatian ketika menjawab pertanyaan.
6. Memberi
perawatan kecemasan yang diperlukan.
7. Menyakinkan
klien bahwa ppelayannan keluarga selalu ada.
8. Menjawab
pertanyaan anggota keluarga secara jujur, teruka serta berkemauan baik.
9. Mengijinkan
klien melakukan sebanyak mungkin untuk dirinya sendiri.
10. Memberi
pelajaran kepada keluarga cara mempertahankan kenyamanaan fisik klien.
f. Tantangan
Caring
Dalam suatu amsalah pasti terdapat maalah. Seperti halnya
dalam caring, caring juga mempunyai tantangan . tantangannya adalah
pengadaan pada teknologi dan strategi pengasuhan kesehatan yang efektif biaya
dan usaha untuk standarisasi dan memperbaiki proses kerja yang dapat melemahkan
atau menantang sifat caring. Selain itu, klein menjadi sebuah nomor dengan
kebutuha aktual yang terlupakan atau terabaikan.
g. Caring
untuk Keluarga
Durabilitas keluarga adalah dukungan dan struktur dalam
keluarga yaitu diluar dinding rumah tangga yang mengakibatkan pemain berubah,
orangtua menikah lagi, anak bisa meninggalkan rumah.
Resiliensi keluarga adalah kemampuan koping terhadap
stresor yang diharapkan dan tidak diharapkan sehingga dapat beradaptasi
terhadap tantangan peran, krisis perkebangan yaitu keluarga berkembang dan
tubuh dengan pengetahuan baru.
Deversitas keluarga adalah perhatian dan keunikan dimana
setiap orang dalam keluarga memiliki kebutuhan, kekuatan dan pertimbangan perkembangan penting spesifik.
DAFTAR PUSTAKA
Potter dan Pery.Fundamental of Nursing 6th. 2005.Unitet States
of America
0 komentar:
Posting Komentar