^^

Pages

Sabtu, 21 April 2012


A. THEORICAL VIEW ON CARING
1. TEORI SWANSON
a.                                    Proses Caring
            Knowing (Mengenal) adalah Berjuang untuk memahami suatu kejadian karena punya makna dalam kehidupan orang lain.
Subdimensi ;
1)        menghindari asumsi
2)        terpusat pada orang yang dirawat
3)        mengkaji menyeluruh
4)        mencari kunci
5)        melibatkan diri sendiri
b.         Proses being with (menemani) merupakan proses dimana secara secara emosional ada bagi orang lain
Subdimensi :
1)        menemani
2)        menyampaikan kemampuan
3)        berbagi atau curah perasaan
4)        tidak membebani
c.          Proses doing for ( melakukan untuk) merupakan proses Melakukan bagi orang lain sebagai mana dia kan melakukan bagi dirinya sendiri bila semua itu mungkin dilakukannya.
Subdimensi :
1)        menyamankan
2)        mengantisipasi
3)        melakukan dengan terampil
4)        memproteksi
5)        menjaga martabat dan harta

d.         Prose anableing (memberdayakan) merupakan proses Memfasilitasi jalan orang lain melalui transisi kehidupan, misalnya kelahiran kematian dan kejadian asing.
Subdimensi :
1)        memberi informasi atau menjelaskan
2)        mendukung atau membolehkan
3)        memfokuskan
4)        pilihan umum
5)        memfalidasi atau membri umpan balik
e.          proses caring maintaining belief (mempertahankan keyakinan) merupakanMelanjutkan keyakinan pada kapasitas orang lain untuk menjalani kejadian atau transisi dan menghadapi masa depan dengan makna.
Subdimensi :
1)        meyakini atau percaya / mempertahankan jati diri
2)        mempertahankan sikap penuh harapan
3)        menawarkan optimisme yang realistik

2. TEORI PEPLAU
Hubungan interpersonal yang merupakan factor utama model keperawatan menurut Peplau mempunyai asumsi terhadap 4 konsep utama yaitu :
F Manusia = individu dipandang sebagai suatu organisme yang berjuang dengan caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh kebutuhan. Tiap individu merupakan makhluk yang unik, mempunyai persepsi yang dipelajari dan ide yang telah terbentuk dan penting untuk proses interpersonal.
F Masyarakat/lingkungan = budaya dan adapt istiadat merupakan factor yang perlu dipertimbangkan dalam menghadapi kehidupan.
F Kesehatan = didefinisikan sebagai perkembangan kepribadian dan proses kemanusiaan yang berkesinambungan kearah kehidupan yang kreatif, konstruktif dan produktif.
F Keperawatan = dipandang sebagai proses interpersonal yang bermakna. Proses interpersonal merupakan materina force dan alat edukatif yang baik bagi perawat maupun klien. Pengetahuan diri dalam konteks interaksi interpersonal merupakan hal yang penting untuk memahami klien dan mencapai resolusi masalah.

3. TEORI JEAN WATSON
Berpendapat bahwa membuat landasan caring sebagai focus sentral dari praktek keparawatan, dalam teori Watson memandang 4 konsep utama sebagai berikut :
1)     Manusia adalah seseorang yang dihargai baik secara fisik diawasi, terhormat, dipelihara, dipahami dan dibantu, didalam suatu pandangan filososis seseorang sebagai diri terintegrasi penuh dan fungsional. Manusia dipandang sebagi lebih besar dan berbeda dengan yang lain.
2)     Kesehatan, watson percaya bahwa ada faktor lain yang diperlukan untuk mencapai definisi kesehatan menurut WHO dia menambahkan tiga unsur yaitu, mencapai tingkat yang lebih tinggi dari keseluruhan fisik, mental, dan sosial, memperthankan fungsi adaptive-maintenance secara umum sehari-hari.
3)     Lingkungan/sosial, memberi pengaruh secara terbuka terhadap manusia yang akan mencapai keselarasan. Sikap caring tidak diturunkan dari generasi kegenerasi. Tetapi ditularkan melalui budaya profesi sebagai jalan atau cara unik terhadap lingkungan.
4)      Ilmu keperawatan, menurut watson ilmu keperawatan mempunyai kaitan dengan mempromosikan kesehatan, mencegah penyakit, care terhadap sakit dan penyembuhan. Fokusnya pada promosi kesehatan dan penanganan penyakit.

  1. CLIEN PERCEPTIONS OF CARING
    1. Persepsi klien Wanita (Riemen, 1986)
-          berespon terhadap keunikan klien
-          perspektif dan suportif pada kepedulian klien
-          keberadaan fisik
-          punya sikap dan menampakkan perilaku yang membuat klien merasa dihargai sebagai manusia
-          menemui klien secara sukarela tanpa diminta
-          menampakkan kepedulian yang menyamakan dan menenangkan
-          menggunakan suara yang lembut dan jentel
-          menimbulkan rasa aman
-          menimbulkan perasaan pada klien untuk ingin membalas kebaikan hatinya
    1. Persepsi klien Pria (Riemen, 1986)
-          hadir secara fisik sehingga klien merasa dihargai
-          kembali dengan suka rela tanpa diminta
-          membuat klien merasa nyaman, relaks, dan aman
-          hadir untuk menenangkan dan memenuhi kebutuhan klien sebelum melakukan tugas
-          menggunakan suara dan sikap yang manis, lembut, menyenangkan dan jentel

3. Persepsi klien umum medikal dan keluarga Attree(2001)
-          memeriksa klien
-          penuh kasing sayang dan sabar
-          menunjukkan kepekaan dan simpati
-          menggunakan pendekatan yang tenang jentel dan baik

4.      Persepsi klien Kanker mayer (1986)
1.      tahu cara menginjeksi dan menggunakan alat
2.      ceria
3.      memacu klien memanggil bila punya masalah
4.      menomorsatukan klien
5.      mengantisipasi bahwa pengalaman pertama adalah yang utama


5.      ETHIC OF CARE
a.       Interpretasi caring ---- moral imperative / sangat penting
b.      Melalui caring ---- harkat manusia diproteksi, dikuatkan, dan dipertahankan. Caring --- ideal moral
c.       Etik keperawatan --- ners sebagi pembela klien, menyelesaikan dilema etik --- memikirkan hubungan --- memberi prioritas pada setiap keunikan klien sebagai manusia.
6.      CARING DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN
a.       KEHADIRAN
Klien mampu curah perasaan dan memahami dirinya sendiri --- mengidentifikasi solusi, melihat arahan baru, dan mebuat pilihan (Gilje, 1997). Kehadiran --- kontak mata, bahasa tubuh, tonus suara, mendengarkan, sikap positif, memacu dan bertindak bersama --- menciptakan keterbukaan dan pengertian.
Keberadaan ditempat --- kehadiran secara fisik dan komunikasi dan pengertian --- hubungan interpersonal --- tergantung fakta --- ners memberi perhatian khusus pada klien (Coben dkk,1994) --- tujuan mencapai beberapa tujuan seperti dukunagn, kenyamanan dan pemberanian untuk menghilangkan intensitas dan perasaan yang tidak diinginkan dan kepastian / penjaminan (Pederson, 1993, Fareed 1996)

b.      SENTUHAN
Sentuhan merupakan bentuk hubungan yang mengarah pada sambung rasa antara ners dan klien.
Sentuhan --- sentuhan kontak dan non kontak (Fredrickson 1999). Sentuhan kontak yaitu sentuhan nyata kulit ke kulit. Sentuhan non kontak contohnya kontak mata.
3 kategori sentuhan :
Beorientasi tugas, caring dan protektif (1999).
Sentuhan berorientasi tugas :
1.      ketika melaksanakan tugas atau prosedur
2.      penampilan yang skilful dan jentel dari prosedur keperawatan menyampaikan rasa aman dan rasa kompeten perawat.
3.      sikap prosedur lebih efektif bila dilakuakn dengan cermat dengn mepertimbangkan sikap kepedulian klien.

c.       MENDENGAR
Membina saling percaya, membuka jalur komunikasi. Merupakan kunci karena bisa menyampaikan atensi dan perhatian penuh perawat.
Mendengar bukan sekedar menyerap apa yang dikatakan klien yang merupakan interpretasi dan pemahaman akan apa yang dikatakan dan mengumpan balikan pemahaman ini pada orang yang bicara (Kemper, 92). Mendengarkan makana akan apa yang diucapkan kilen membantu menciptakan hubungan silang. Klien mempunyai cerita untuk mengatakan tentang makna sakit. Sakit kritis atau sakit kronis akan mempengaruhi pilihan dan keputusan klien, dan untuk mempenaruhi identitas individual. Cerita membuttuhkan pendengar atau audien atau bagian dalam kehidupan klien. Pendengar perlu diam untuk menengarkan dengan keterbukaan (Ferdikson, 99). Dalam hal ini diam bertujuan untuk kosentrasi akan apa yang harus diungkapkan klien yaitu mapu emberi klient fokus total perhatian ketika ceritanya diungkapkan erta bertukar cerita.

d.      MENGENAL DAN MEMAHAMI KLIEN
      Pemahaman akan spesifik klien dan pilihan intervensi selanjutnay dari perawat (Radwin, 95). Hal ini berkembang sesuai dengan waktu sehingga ners belajar menampilkan kondisi klinik dalam spesialis dan respon pelaku dan respon fisiologikal klien. Perawat atau ners tidak boleh berperasangka atau asumsi. Mengenal atau memahami klien harus fokus pada klien yang mengungkapkan infrmasi dan penanda yang memfasilitasi berpikir kritis dan penilaian klinik. Mengenal lien adalah memasuki caring, proses sosial yaitu keterkaitan sehingga merasa dikenal oleh ners (Lamb dan stempel,94). Keterikatan adalah set atau tahap agar ners bisa membantu klien untuk hubungan agar bisa maju ”bekerja” dan ”mengubah” tahapan untuk ners bisa membantu klien untuk terlibat dalam perawatan dan menerima bantuan bila diperlukan.

e.       SPIRITUAL CARING
            Kesehatan spiritual adalah menemukan keseimbangan antara lain yaitu tujuan dan sistem keyakinan kehidupan sediri dan orang lain. Keyakinan dan harapan mempunyai efek pada kesejahteraan fisik seseorang (Coe,97). Saling keterkaitan ners adalah klien caring dalam sense spiritual. Intrapersonal (dengan diri sendiri), interpersonal ( dengan orang lain dan lingkungan) dan tranpersonal (dengan yang tidak terlihat, Tuhan, kekuatan yang maha tinggi / maha besar). Dalam hal ini spiritual caring menggerakkan harapan bagi klien dan bagi ners. Interpretasi atau pemahaman penyakit yaitu gejala atau emosi yang bisa diterima oleh klien. Spiritual caring membantu dalam menggunakan sumber sosial, emosional atau spiritual.
Caring tidak terjai dalam isolasi dari perseorangan dalam kelurga. Ners sangat perlu mengenal seluruh keluarga yang dikenal klien. Klien merupakan sumber penting dalm caring. Keberhasilan intervensi tergantung kemauan keluarga untuk berbagi informasi tentang klien, penerimaan dan kesesuaian terapi intervensi dengan praktek keliuarga yang mana bisa mendukung dan menyampaikan terapi yang direkomondasikan.
Pada thun 1996 Mayer mengidentifikasi sepuluh prilaku caring yang diakui sangat bemanfaat oleh keluargakien kangker. Prilaku Caring Ners Menurut Keluarga ialah sebagai berikut:
1.      Jujur.
2.      Memberi informasi dengan jelas.
3.      Memastikan anggota keluarga selalu mendapatkan informasi.
4.      Berusaha agent klient merasa nyaman.
5.      Menunjukkan perhatian ketika menjawab pertanyaan.
6.      Memberi perawatan kecemasan yang diperlukan.
7.      Menyakinkan klien bahwa ppelayannan keluarga selalu ada.
8.      Menjawab pertanyaan anggota keluarga secara jujur, teruka serta berkemauan baik.
9.      Mengijinkan klien melakukan sebanyak mungkin untuk dirinya sendiri.
10. Memberi pelajaran kepada keluarga cara mempertahankan kenyamanaan fisik klien.

f.     Tantangan Caring
Dalam suatu amsalah pasti terdapat maalah. Seperti halnya dalam caring, caring juga mempunyai tantangan    .  tantangannya adalah pengadaan pada teknologi dan strategi pengasuhan kesehatan yang efektif biaya dan usaha untuk standarisasi dan memperbaiki proses kerja yang dapat melemahkan atau menantang sifat caring. Selain itu, klein menjadi sebuah nomor dengan kebutuha aktual yang terlupakan atau terabaikan.

g.  Caring untuk Keluarga
Durabilitas keluarga adalah dukungan dan struktur dalam keluarga yaitu diluar dinding rumah tangga yang mengakibatkan pemain berubah, orangtua menikah lagi, anak bisa meninggalkan rumah.
Resiliensi keluarga adalah kemampuan koping terhadap stresor yang diharapkan dan tidak diharapkan sehingga dapat beradaptasi terhadap tantangan peran, krisis perkebangan yaitu keluarga berkembang dan tubuh dengan pengetahuan baru.
Deversitas keluarga adalah perhatian dan keunikan dimana setiap orang dalam keluarga memiliki kebutuhan, kekuatan dan pertimbangan  perkembangan penting spesifik.



DAFTAR PUSTAKA

Potter dan Pery.Fundamental of  Nursing 6th. 2005.Unitet States of America 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 Dhe aDhel adhelia. Design by WPThemes Expert

Themes By Buy My Themes and Direct Line Insurance.