ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN KEPRIBADIAN
Sekilas:
- Konsep umum
- Gambaran umum
- Gejala umum
- Tipe gangguan kepribadian
- Penjelasan teoretis gangguan kepribadian
- Tritmen
- Psikoterapi orientasi tilikan
- Modifikasi perilaku
- Terapi keluarga
- Asuhan keperawatan esensial
- Pengkajian keperawatan
- diagnosa keperawatan
- Perencanaan
- Implementasi keperawatan
- Evaluasi keperawatan
Fokus keperawatan
- Memberi asuhan keperawatan yang efektif pada klien dengan gangguan kepribadian seringkali problematik, karena sukarnya menegakkan aliansi terapetik mutual dan jujur
- Klien dengan gangguan kepribadian bisa memicu perasaan marah, frustrasi dan ketidaksetiaan pada pengasuh; ners yang merawat klien ini harus mengenali dan melawan emosi negatif ini
- Penting bagi staf keperawatan untuk praktis sebagai tim ketika merawat klien dengan gangguan kepribadian untuk menghindari usaha kien memanipulasi
Daftar istilah
Conduct disorder / Gangguan perilaku: pola perilaku menetap yang merusak aturan masyarakat atau norma sesuai usia dan hak dasar orang lain
Countertransference: respons emosional disadari atau tidak disadari oleh ners terhadap perilaku klien, respons bisa negatif atau positif
Ideas of reference / rujukan ide: ide yang keliru diluar kejadian termasuk pentingnya makna personal
Identity disturbance / Gangguan identitas: distorsi atau tidak stabilnya citra diri atau perasaan diri
Personality trait / kepribadian aneh: Pola perilaku menetap yang tidaklah secara signifikan menghambat fungsi
Penguatan outline
- Konsep umum
- Gambaran umum
- Gangguan kepribadian (GK) terutama melibatkan masalah dengan hubungan interpersonal
- GK umumnya kronik, pervasive (mempengaruhi semua area kehidupan klien), dan maladaptif (misalnya, GK menyebabkan kesukaran signifikan dalam kehidupan, pekerjaan dan kehidupan keluarga)
- GK melibatkan berlebihannya pola atau anehnya kepribadian normal
- GK bisa muncul bersamaan dengan masalah psikiatrik berat lainnya
- GK mungkin sukar untuk diobati atau didiagnosa
- Gejala umum
- Curiga atau tidak percaya
- Berpikiran kaku
- Distorsi realitas
- Projeksi
- Afek terbatas atau berlebihan
- Isolasi
- Hubugan interpersonal yang tidak stabil
- Terbatas atau berlebihannya perkembangan moral
- Defisit asuhan diri
- Gejala somatif
- Berpikir waham /delusi
- Jati diri buruk atau berlebihannya rasa penting diri
- Berpotensi merusak diri atau orang lain
- Tipe gangguan keribadian pervasive
- Gangguan kelompok A
- Gangguan kepribadian paranoid: tidak percaya total pada orang lain dimulai pada dewasa muda, diindikasikan oleh sedikitnya 4 dari kondisi berikut:
- Curiga, tanpa sebab, bahwa orang-orang mengeksploitasi atau menipu.
- Sibuk dengan keraguan tak jelas tentang kesetiaan atau kejujuran teman atau sejawat
- Menemukan pelecahan tersembunyi atau makna mengancam dari komentar atau kejadian sepele.
- Selalu sakit hati atau mengeluh
- Mengaeali serangan (tak terlihat oleh orang lain) pada karakter atau reputasi seseorang, diikuti oleh reaksi cepat marah atau serangan balik
- Curiga kambuhan tak jelas bahwa pasangan atau teman seks-nya tak setia
- Gangguan kepribadian schizoid: Pola keterpisahan menetap dari hubungan sosial dan juga terbatasnya rentang ekspresi emosional dalam hubungan interpersonal dimulai pada dewasa muda, diindikasikan oleh sedikitnya 4 gejala berikut:
- Kurangnya keinginan untuk atau ketidakmampuan menikmati hubungan akrab termasuk dengan keluarganya sendiri
- Pilhannya hampir selalu ekslusif untuk aktifitas soliter
- Sedikit, bila ada, perhatian untuk mengalami pengalaman seksual dengan orang lain
- Mengalami kesenangan dari sedikit, bila ada, aktifitas
- Kurangnya teman akrab
- Tak peduli terhadap pujian atau kritikan
- Emosi dingin dan afek datar
- Gangguan kepribadian schizotipal: Pola defisit sosial dan interpersonal menetap (ketidaknyamanan akut, dan berkurangnya kapasitas untuk hubungan akrab, distorsi kognitif atau persepsi dan perilaku egosentrisitas) dimulai pada dewasa muda, diindikasikan oleh sedikitnya 5 gejala berikut:
- Ideas of reference (tidak termasuk rujukan waham)
- Keyakinan aneh atau berpikir magis yang mempengaruhi perilaku
- Pengalaman perceptual takbiasa (Ilusi tubuh))
- Berpikir dan bicara aneh (tidak jelas, sirkumstansial, metaforikal, elaborasi berlebihan, stereotipik /ber-ulang2)
- Berpikiran curiga atau paranoid)
- Afek takwajar atau terbatas
- Perilaku atau penampilan aneh atau eksentrik
- Kurangnya teman arab
- Berlebihannya ansietas sosial yang tidak berkurang dengan familiaritas dan biasanya termasuk pikiran paranoid.
- Gangguan kelompok B
- Gangguan kepribadian antisosial
- Bukti gangguan perilaku sebelum usia 15 pada klien yang sedikitnya berusia 18 tahun
- Pola menetap tidak menghargai dan melanggar hak orang lain sejak usia 15, sebagaimana diindikasikan oleh 3 dari kondisi berikut
(a) Gagal mematuhi norma sosial atau perilaku taat hukum- Iritabilitas atau agresifitas
- Tidak bertanggung jawab dalam riwayat pekerjaan dan kewajiban finansial
- Impulsif dan gagal membuat rencana kedepan
- Pengkhianat
- Tidak menghargai keamanan diri dan orang lain
- Kurangnya perasaan menyesal
- Gangguan kepribadian borderline: pola ketidakstabilan menetap dalam hubungan interpersonal, citra diri, afek, dan kontrol impuls dimulai pada dewasa muda, diindikasikan oleh:
- usaha gila-gilaan /histeris untuk menghindari pengabaian (tidak termasuk usaha bunuh diri dan tindakan menyakiti diri)
- Hubungan personal takstabil dan kaku
- Gangguan identitas menetap
- Perilaku impulsif, ceroboh, pada sedikitnya 2 dari area berikut : belanja, seks, penyalah gunaan zat, ngutil, mengemudi, makan berlebihan
- Perilaku atau tanda-tanda atau ancaman bunuh diri atau menyakiti diri kambuhan / berulang
- Manifetasi reaktifitas alam perasaan, biasanya untuk periode singkat jarang melebihi beberapa hari.
- Perasaan hampa dan bosan kronik
- Marah kaku, takwajar, kurangnya kendali marah
- Pikiran paranoid terkait dengan stress, sementara atau gejala disosiataif berat
c) Gangguan kepribadian histrionik: pola menetap berlebihannya emosional dan perilaku cari perhatian, dimulai pada dewasa muda diindikasikan oleh sedikitnya 5 dari gejala berikut
- Merasa tidak nyaman bila tidak menjadi pusat perhatian
- Perilaku atau penampilan seksual merayu takwajar
- Emosi labil
- Sangat peduli (berlebihan) terhadap tampilan fisik, menggunakannya untuk menarik perhatian terhadap diri
- Gaya bicara yang impresionistik berlebihan dan kurangnya detil
- Dramatisasi diri, ekpresi emosi berlebihan dan teatrikal
- Memaksa
- Keyakina keliru bahwa hubungannya dengan orang lain lebih intim dibandingkan kenyataan.
d) Gangguan kepribadian Narsissistik: pola menetap kepura-puraan, kebutuhan untuk dikagumi dan kurangnya empati, mulai pada dewasa muda diindikasikan oleh 5 dari gejala berikut:
- Perasaan kuat pentingnya diri
- Sibuk dengan pikiran akan keberhasilan, kecantikan, kepintaran, kekuasan dan cinta tak terbatas
- Yakin bahwa dia superrior (hebat) dan hanya mau berhubungan dengan orang atau institusi yang hebat
- Butuh dikagumi dan diperhatikan secara berlebihan
- Perasaan kuat bahwa berhak mendapat perlakuan istimewa/khusus
- Mengeksploitasi orang lain
- Kurangnya empati
- Iri akan orang lain atau yakin orang lain iri padanya
- Gangguan kelompok C
- Gangguan kepribadian menghindar: pola menetap hambatan sosial, perasaan ketidakpadaan, dan hipersensitif pada kritikan, dimulai pada masa dewasa, diindikasikan oleh sedikitnya 4 dari gejala berikut:
- Menghindari aktifitas kerja termasuk kontak interpersonal signifikan
- Tidak mau risiko terlibat dalam hubungan tanpa kepastian keberhasilan untuk disukai
- Membatasi hubungan akrab
- Sibuk dengan ketakutan ditolak atau dikritik dalam situasi sosial
- Malu dalam hubungan baru
- Yakin bahwa tak mampu secara sosial, secara personal tak menarik atau rendah terhadap orang lain.
- Tidak mau untuk risiko personal atau terlibat dalam aktifitas baru.
- Gangguan kepribadian ketergantungan: Kebutuhan menetap dan berlebihan untuk diperlakukan/dirawat, mengarah pada perilaku submisif dan bergantung dan takut akan perpisahan. Mulai pada dewasa muda diindikasikan oleh sedikitnya 5 dari gejala berikut:
- Ketidakmampuan untuk membuat keputusan setiap harinya tanpa nasihat berlebihan dari orang lain
- Perlu orang lain untuk mengambil alih tanggung jawab dalam kehidupan
- Enggan tidak sepakat dengan orang lain karena takut ditolak
- Sukar memulai projek dan melakukan segala sesuatunya sendiri
- Sangat berusaha untuk mendapat dukungan emosional dari orang lain (sukarela melakukan hal tak menyenangkan
- Merasa tak nyaman atau takada harapan bila sendirian
- Berusaha menemukan hubungan ketergantungan baru bila hubungan akrab berakhir
- Sibuk dengan ketakutan ditinggal sendirri untuk merawat diri sendiri
- Gangguan kepribadian obsesif-kompulsif: Pola menetap sibuk dengan keteraturan, kesempurnaan dan kontrol mental dan interpersonal akan biaya kelenturan, keterbukaan dan efisiensi, mulai pada dewasa muda diindikasikan oleh sedikitnya 4 dari gejala berikut
- sibuk akan detil, aturan, daftar, organisasi penjadualan, menyebabkan ketidak-mampuan fokus pada point utama dari suatu kegiatan
- perfeksionis yag mengganggu penyelesaian tugas
- setia berlebihan terhadap pekerjaan dan produktifitas dengan meniadakan aktifitas senang-senang dan persahabatan
- sangat hati-hati, cermat dan taklentur tentang moralitas, etik dan nlai
- ketidak-mampuan membuang benda tak berguna
- enggan mendelegasikan tugas kecuali tugas akan dikerjakan sesuai dengan yang dikerjakannya.
- pelit dengan uang
- kaku dan keras kepala
- Gangguan kepribadian agresig-pasif
- didaftar terpisah sebagai gangguan kelompok C dalam DSM-III-R; pada SM –IV didaftar sebagai gangguan kepibadian nonspesifik yang punya perilaku lebih dari 1 gangguan personalitas tetapi tidak ada kriteria penuh untuk satupun gangguan personalitas
- Gejala umum perilaku agresif pasif mempengaruhi interaksi sosial dan kerja
- Procrastination / Suka menunda-nunda
- Gagal melakukan tugas atau pekerjaanya buruk bila melakukan yang tak mau dikerjakannya
- sakit hati akan anjuran tentang cara memperbaiki kinerja
- gagal melakukan bagian tugas yag adil
- berlebihan mencemooh dan mengkritik atasan
- Mengklaim bahwa tuntutan padanya takwajar dan iritabel dan bertengkar bila diminta melakukan tugas
- Penjelasan teoretis gangguan kepribadian
- Pengaruh biologi
- pengaruh sosial dan lingkungan
- pengaru keluarga
- pengutan respons perilaku
- Treatmen
- Psikoterapi orientasi tilikan
- Modifikasi perilaku
- Terapi keluarga
- Asuhan keperawatan esensial
- Pengkajian keperawatan
- Dapatkan riwayat:
- medikal
- psikiatrik
- keluarga
- sosial
- masalah terkini
- Kaji status mental terkini: rekam obsevasi perilaku, afek, dan interaksi klien
- Kaji mekanisme koping: Identifikasi mekanisme koping konstruktif dan destruktif
- Kaji perubahan proses berpikir
- Kaji interaksi sosial
- Evaluasi gejala gangguan kepribadian
- Diagnosa keperawatan
- Diagnosa perawatan NANDA utama
- koping individual takefektif
- isolasi sosial
- Diagnosa perawatan NANDA tambahan
- memburuknya penyesuaian
- ansietas
- risiko tinggi kekerasan, (diarahkan) pada diri sendiri atau pada orang lain
- koping keluarga tak efektif
- Memburuknya interaksi sosial
- Defisit asuhan diri
- Gangguan jati diri
- Diagnosa perawatan lengkap pilihan
- Koping individual takefektif b.d kesukaran mempertahankan hubungan interpersonal terbukti (dibuktikan) dengan pernyataan bahwa ”semua teman saya mengabaikan saya”
- Isolasi sosial b.d perilaku antisosial terbukti (dibuktikan) dengan kurangnya kerabat akrab yang diidentidfikasi pada pengkajian perawatan
- Koping keluarga takefektif b.d terpisahnya klien secara sosial terbukti (dibuktikan) dengan adanya konflik pada aturan keluarga
- Perencanaan / menetapkan tujuan
- Tujuan umum
- menegakkan /membina aliansi teraptik
- mengurangi memburuknya persepsi
- membantu mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang sehat, positif dan penguatan diri dengan orang lain
- promosi aktifitas sehat dan mengurangi ansietas
- mempertahankan integritas biologis
- Contoh tujuan spesifik
- Klien akanmengekspresikan marah tanpa kekerasan fisik
- Klien akan mengepresikan keinginan untuk membina persahabatan baru
- Implementasi keperawatan /intervensi
- Intervensi umum untuk ganguan kepribadian
- membina aliansi terapetik
- Menghargai privasi (keleluasaan pribadi) klien
- Membina /menegakkan konsistensi
- Menugaskan caregiver yang sama bisa membantu meyakinkan bahwa pesan yang konsisten disampaikan
- Menyusun batasan konsistent bisa mengurangi kemungkinan bahwa klien akan mampu memanipulasi staf.
- Memberi penguatan positif dalam cara wajar
- mengelola klien secar jujur
- Menerapkan intervensi modifikasi perilaku yag disusun pada rencana tritment
- Promosi komunikasi jelas, konsistent dan terbuka
- Mengurangi memburuknya persepsi
- Bila klien mengkespresikan distorsi realitas, akui perasaan klien ketika anda menyatakan bahwa anda tidak merupakan bagian (tidak menyepakati) interpretasinya akan kejadian
- Refokuskan interaksi klien pada realitas alih-alih pada ancaman atau pelecehan
- Tunjukkan perilaku takkonsisten
- Gunakan kata-kata spesifik dan konkrit
- Beri umpan balik dan tilikan akan aspek disfungsi kepribadian spesifik (kepasifan, ketergantungan atau obsesif)
- Membantu mengembangkan hubungan sehat dan positif dengan orang lain
- Mengenalkan klien pada situasi kelompok
- Membantu klien memeriksa bagaimana perilakunya dipicu oleh krisis terkini
- Promosi aktifitas sehat dan mengurangi ansietas
- Membantuk lien berperan serta dalam aktifits beragam dan meredakan stress
- Gunakan tehnik bermain peran untu membantu klien mengidentifikasi pikiran dan perilaku maladaptif
- Beri lingkutan terstruktur ( jadual kegiatan setiap hari)
- Mempertahankan integritas biologik
- Membantu klien menyusun jadual dan tujuan untuk aktifitas asuhan diri dasar
- Memonitor klien yang berisiko untuk perilaku merusak diri
- Membuat rujukan yang sesuai pada agensi di komunitas
- Intervensi spesifik untuk gangguan kepribadian kelompok A
- dengan klien paranoid, tetap tenang dan takmengancam
- Minta klien dengan gangguan schizoid atau schizotipal berperan serta dalam aktifitas kelompok
- Intervensi spesifik untuk gangguan kepribadian kelompok B
- Hindari jadi korban terhadap usaha manipulasi oleh klien dengan gangguan kepribadian antisosial
- Susun panduan yang jelas untuk perilaku dengan klien gangguan kepribadian borderline
- Hindari memberi perhatian pada perilaku provokatif seksual dari klien dengan gangguan kepribadian histrionik
- Bantu klien dengan gangguan kepribadian narsissistik untuk mengakui hak dan kebutuhan orang lain
- Intervensi spesifik untuk gangguan kepribadian kelompok C
- Bantu klien dengan gangguan kepribadian menghindar untuk membina jati diri dan membina hubungan
- Pacu klien dengan gangguan kepribadian ketergantungan untuk mengenali kekuatanan dan kemampuannya.
- Bantu klien dengan gangguan kepribadian obsesif kompulsif untuk berperan serta dalam aktifitas senang-senang
- Pacu klien dengan gangguan kepribadian agresif pasif untuk mengindentifikasi cara langsung mencurahkan peraaan
- Evaluasi keperawatan
- Evaluasi pencapaian tujuan secara sinambung; tujuan dan askep direvisi bila perlu
- Bila tujuan tak tercapai, kaji alasannya:
- Apakah tujuan realitstik?
- Apakah masalah diidentifikasi dengan benar?
- Apakah cukup waktu untuk mencapai tujuan?
- Selalu ingat bahwa kemajuan terhadap tujuan selalu lambat bagi klien dengan gangguan kepribadian, b.d kroniknya masalah, pertahanan yang telah terbina baik, kesukaran membina aliansi terapetik dan seringkali singkatnya durasi terapi.
| Ners harus waspada: |
| Mengintervensi perilaku manipulatif
|

0 komentar:
Posting Komentar