PEMBAHASAN
A. Preeklamsia
1. Pengertian
Pre eklampsia adalah kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias : hipertensi, proteinuri, dan edema.
Pre eklampsia adalah kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias : hipertensi, proteinuri, dan edema.
2. Etiologi
Etiologi penyakit ini sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Banyak teori – teori dikemukakan oleh para ahli yang mencoba menerangkan penyebabnya. Oleh karena itu disebut “penyakit teori” namun belum ada memberikan jawaban yang memuaskan.
Insiden
Di Indonesia, setelah perdarahan dan infeksi pre eklampsia masih merupakan sebab utama kematian ibu, dan sebab kematian perinatal yang tinggi. Oleh karena itu diagnosis dini preeklampsia yang merupakan tingkat pendahuluan eklampsia, serta penanganannya perlu segera dilaksanakan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak.
Etiologi penyakit ini sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Banyak teori – teori dikemukakan oleh para ahli yang mencoba menerangkan penyebabnya. Oleh karena itu disebut “penyakit teori” namun belum ada memberikan jawaban yang memuaskan.
Insiden
Di Indonesia, setelah perdarahan dan infeksi pre eklampsia masih merupakan sebab utama kematian ibu, dan sebab kematian perinatal yang tinggi. Oleh karena itu diagnosis dini preeklampsia yang merupakan tingkat pendahuluan eklampsia, serta penanganannya perlu segera dilaksanakan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak.
3. Macam – macam preeklamsia
Preeklamsia dibagi menjadi preeklamsia berat dan preeklamsia ringan.
4. Patofisiologi
Pada pre eklampsia terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan retensi garam dan air. Pada biopsi ginjal ditemukan spasme hebat arteriola glomerulus. Pada beberapa kasus, lumen arteriola sedemikian sempitnya sehingga hanya dapat dilakui oleh satu sel darah merah. Jadi jika semua arteriola dalam tubuh mengalami spasme, maka tenanan darah akan naik sebagai usaha untuk mengatasi tekanan perifer agar oksigenasi jaringan dapat dicukupi. Sedangkan kenaikan berat badan dan edema yang disebabkan oleh penimbunan air yang berlebihan dalam ruangan interstitial belum diketahui sebabnya, mungkin karena retensi air dan garam. Proteinuria dapat disebabkan oleh spasme arteriola sehingga terjadi perubahan pada glomerulus (Sinopsis Obstetri, Jilid I, Halaman 199).
Pada pre eklampsia terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan retensi garam dan air. Pada biopsi ginjal ditemukan spasme hebat arteriola glomerulus. Pada beberapa kasus, lumen arteriola sedemikian sempitnya sehingga hanya dapat dilakui oleh satu sel darah merah. Jadi jika semua arteriola dalam tubuh mengalami spasme, maka tenanan darah akan naik sebagai usaha untuk mengatasi tekanan perifer agar oksigenasi jaringan dapat dicukupi. Sedangkan kenaikan berat badan dan edema yang disebabkan oleh penimbunan air yang berlebihan dalam ruangan interstitial belum diketahui sebabnya, mungkin karena retensi air dan garam. Proteinuria dapat disebabkan oleh spasme arteriola sehingga terjadi perubahan pada glomerulus (Sinopsis Obstetri, Jilid I, Halaman 199).
B. Pengertian Preeklamsia Berat
Pre eklampsia berat adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria dan/atau edema pada kehamilan 20 minggu atau lebih.
Preeklamsia digolongkan preeklamsia berat bila ditemukan satu atasu lebih gejala sebagai berikut :
1. Tekanan darah sistolik 160 mmHg dan tekanan darah diastolik libeh dari 110 mmHg tekanan darah ini tidakmenurun meskipun ibu hamil sudah dirawat di rumah Sakit dan sudah menjalani tirah baring.
2. Proteinuria lebih 5 g/24 jam atau 4 + dalam pemeriksaan kualitatif.
3. Oliguria yaitu produksi urin kurang dari 500 cc/ 24 jam
4. Kenaikan kadar kreatinin plasma
5. Gangguan visus dan serebral : penurunan kesadaran, nyeri kepala, skotoma dan pandangan kabur.
6. Nyeri epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan atas abdomen 9 akibat teregangnya kapsula Glisson)
7. Edema paru – paru dan sianosis.
8. Hemolisis mikroangiopatik
9. Trombositopenia berat : < 100.000 sel/mm3 atau penurunan trombosit dengan cepat.
10. Gengguan fungsi hepar ( kerusakan hepatoseluler) : peningkatan kadar alanin dan asparte aminotransferase.
11. Pertumbuhan janin intrauterin yang terhambat
12. Sindrom HELLP
C. PENATALAKSANAAN
Pemberian Magnesium Sulfat Cara pemberian magnesium sulfat:
1. Dosis awal sekitar 4 gram MgSO4 IV (20 % dalam 20 cc) selam 1 gr/menit kemasan 20% dalam 25 cc larutan MgSO4 (dalam 3-5 menit). Diikuti segera 4 gr di bokong kiri dan 4 gram di bokong kanan (40% dalam 10 cc) dengan jarum no 21 panjang 3,7 cm. Untuk mengurangi nyeri dapat diberikan 1cc Xylocain 2% yang tidak mengandung adrenalin pada suntikan IM.
2. Dosis ulang : diberikan 4 gram intramuskuler 40% setelah 6 jam pemberian dosis awal lalu dosis ulangan diberikan 4 gram IM setiap 6 jam dimana pemberrian MgSO tidak melebihi 2-3 hari.
3. Syarat-syarat pemberian MgSO4
- Tersedia antidotum MgSO4 yaitu calcium gluconas 10% , 1 gram (10% dalam 10 cc) diberikan intravenous dalam 3 menit.
- Refleks patella positif kuat.
- Frekuensi pernafasan lebih 16x/menit.
- Produksi urin lebih 100 cc dalam 4 jam sebelumnya ( 0,5 cc/kgBB/jam).
4. MgSO4 dihentikan bila
a. Ada tanda-tanda keracunan yaitu kelemahan otot, hipotensi, refleks fisiologis menurun, fungsi jantung terganggu, depresi SSP, kelumpuhan dan selanjutnya dapat menyebabkan kematian karena kelumpuhan otot-otot pernafasan karena ada serum 10 U mafnesium pada dosis adekuat adalah 4-7 mEq/liter. Refleks fisiologis menghilang pada kadar 8-10 mEq/liter. Kadang 12-15 mEq terjadi kelumpuhan otot-otot pernafasan dan lebih 15 mEq/liter terjadi kematian jantung.pernafasan <12/menit,kadar serum toksik >9,6mg/dl, kadar jumlah urin <30ml/jam
b. Bila timbul tanda-tanda keracunan magnesium sulfat
- Hentikan pemberian magnesium sulfat
- Berikan calcium gluconase 10% 1 gram ( 10% dalam 10 cc) secara IV dalam 3 menit.
- Berikan oksigen
- Lakukan pernafasan buatan.
c. Magnesium sulfat dihentikan juga bila setelah 4 jam pasca persalinan sudah terjadi perbaikan (normotensif).
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PERSALINAN PREEKLAMSI
DENGAN PENANGANAN MgSO4
1. PENGKAJIAN
• Pengkajian faktor resiko
• Px tekanan darah
• Observasi edema : distribusi, derajat & pitting
Edema dependen : udema bagian bawah pada tubuh Yang dependen.
Edema pitting : lekukan kecil akibat tekanan Pada bagian yang udema , menetap 10-30”. 2 mm _ +1, 4 mm _ +2, 6 mm _ +3, 8mm _ +4
· Refleks Tendon Profunda (RTP)
· Refleks bisep & patela serta klonus pd
pergelangan kaki. Hilangnya RTP _keracunan magnesium.
· Menentukan status janin : DJJ, NST,
CST, USG
· Px Laboratorium : HMT, HB, Trombosis,Enzim hati, glukosa.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Perubahan perfusi jaringan/organ b.d hipertensi, vasospasme siklik, edema serebral, perdarahan
b. Gangguan pertukaran gas b.d efek pengobatan, edema paru
c. Curah jantung menurun b.d terapi antihipertensi yang berlebihan, proses penyakit
d. Koping individu/keluarga tidak efektif
e. Cemas
f. Resiko injuri b.d iritabilitas SSP, terapi
3. INTERVENSI
Intervensi efektif adalah pencegahan
1. perawatan prenatal dini, identifikasi ibu
2. beresiko selama kehamilan, pengenalan
3. serta pelaporan tanda – tanda bahaya fisik
4. konseling nutrisi, dan informasi tentang
5. adaptasi normal pada kehamilan.
6. Berikan informasi pada ibu tentang kondisi
7. dan tanggung jawabnya dalam
8. penatalaksanaan preeklamsia
9. Berikan dukungan emosional dan psikologis
1. Intervensi di Rumah
ü Laporkan bila ada peningkatan TD, berat
ü badan > 0,5 kg/minggu, edema
ü Periksa jumlah keluaran urine bila < 400
ü ml/24 j, laporkan jika proteinuria > +2/
ü pengeluaran urine berkurang.
ü Monitor aktivitas janin setiap hari ( 3
ü gerakan atau kurang setiap jam)
ü mengindikasikan gawat janin
ü Lakukan pemeriksaan antenatal secara teratur
ü Bed rest miring kiri _ memperbaiki sirkulasi uteroplasenta.
ü Latihan fisik ringan _ memperbaiki sirkulasi,tonus otot.
ü Hindari makanan tinggi garam
2. Kolaboratif :
Antihipertensi,menrnk resiko gagal ventrikel kiri & perdarahan otak_Perfusi uteroplasenta terjaga.
0 komentar:
Posting Komentar